Habiburokhman: Ahok-Djarot Sulit Menang

Rabu, 28 September 2016 | 17:39 WIB
Habiburokhman: Ahok-Djarot Sulit Menang
PDIP resmi mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saeful Hidayat untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Selasa (20/9/2016). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Gerindra, Habiburokhman mengklaim Pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Syaiful Hidayat sangat sulit mencapai kemenangan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada Tahun 2017 mendatang.

Alasannya, 2 pasangan lain yang menjadi lawan Ahok-Djarot adalah pasangan yang kuat dan ideal berdasarkan harapan masyarakat DKI Jakarta.

"Dengan adanya tiga pasangan calon ini, sulit sekali bagi Ahok untuk menang," kata Habiburokhman di Dunkin Donuts, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2016).

Ketua Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra tersebut mengatakan Ahok tidak mau dirinya cuti dan mengajukan uji materil Pasal 70 ayat (3) huruf a undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah ke Makamah Konstitusi. Sebab, kalau Mantan Bupati Belitung Timur tersebut cuti, kewenangannya tidak akan bisa dipakai lagi.

"Kenapa takut sekali dia cuti, karena dia sulit menggunakan kewenangannya," kata Habiburokhman.

Selain itu, dia menuding korupsi yang dilakukan oleh petahana salam Pilkada itu sudah jelas. Oleh karena itu, agar hal itu tidak terjadi lagi, anggota DPR tersebut pun siap meladeni gugatan Ahok tersebut di MK. Habiburokhman pihak yang terkait dalam menyelesaikan gugatan tersebut.

"Sulit sekali bagi Bawaslu untuk menyentuh petahana yang mengambil keuntungan saat kampanye di Pilkada. Karena ada petahana yang lakukan seremoni lebih dari 100 kali pada saat kampanye, padahal waktu yang disediakan 90 hari. Dan dananya dia ambil dari APBD.Korupsi Petahana itu fakta, dan sangat mendasar. Dan sekarang ketika, ada UU baru yang minta petahana cuti, dia (Ahok) mengajukan uji materi," kata Habiburokhman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI