Suara.com - Calon Petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak meningkatkan pengamanan menyusul adanya upaya teror di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (10/10/2016) sekitar pukul 19.10 WIB, warga bernama Aburizal Fauzi (27) melemparkan petasan ke rumah dinas Ahok.
"Tidak ada (pengamanan khusus). Biasa saja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Kepada polisi, pelaku mengatakan melakukan aksi lempar petasan ke rumah dinas gubernur DKI karena kesal dengan Ahok mengutip Surat Al Maidah ayat 51 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Ahok dianggap telah melakukan penistaan Islam.
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku tidak tahu terkait adanya upaya teror di rumah dinasnya. Dia malah meminta wartawan untuk menayakan ke polisi.
"Tidak tahu. Aku tidak tahu, tanya polisi aja," ucap Ahok.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menerangkan, awalnya petugas mendengar suara petasan yang ditujukan ke rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta. Setelah itu, petugas melihat seseorang tengah memegang petasan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Aburizal mengaku melakukan aksi tersebut karena kesal dengan Ahok yang dia anggap menistakan Al Quran.
"Petasan yang diarahkan dimaksudkan untuk menegur Gubenur Basuki Tjahaja Purnama agar tidak sembarangan memainkan menghina ayat suci surat Al Maidah Ayat 51 pada saat di Pulau Seribu melakukan hal tersebut setelah melihat tayangan Youtube," kata Awi kemarin.
Setelah diperiksa, polisi melepaskan kembali Aburizal lantaran dianggap tidak memenuhi unsur pidana.
"Kita lepaskan karena tidak memenuhi unsur pidana," kata Awi.