"Kasihan mas warga di sini yang punya dagang, kalau ada tawuran pasti tutup jualannya. Mereka kan juga cari penghasilan. Ya kami malu lah sebagai warga Jakarta kampungnya dijagain polisi setiap hari kan," ujar Suratman.
Warga tidak tahu persis penyebab pecahnya tawuran. Pemuda-pemuda itu mudah sekali tersinggung oleh hal-hal sepele. Lalu, merembet kemana-mana.
"Nggak ketemu mas, apa masalahnya, apa penyebabnya. Pemicunya apa, siapa yang duluan. mana yang duluin itu nggak ketemu," ujar warga Jalan Tambak bernama Joko (71).