Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari memprediksi Joko Widodo akan kembali terpilih menjadi presiden pada pemilihan presiden tahun 2019. Indikatornya hasil survei Indo Barometer periode 4-14 Maret 2017 yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat atas kepemimpinan Jokowi mencapai 66,4 persen. Sedangkan 32 persen responden menyatakan tidak tahu dan 1,6 persen tidak menjawab.
"Biasanya kalau tingkat kepuasan masyarakatnya diatas 50 persen, peluang untuk terpilih lagi itu besar," kata Qodari dalam diskusi bertajuk Evaluasi publik Dua Setengah Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2017).
Survei tersebut dilakukan di 34 provinsi dengan melibatkan 1.200 responden.
Survei tersebut juga menguji tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tingkat kepuasan masyarakat Jusuf Kalla sebesar 57,8 persen atau di bawah Jokowi. Sedangkan yang tidak puas mencapai 35,8 persen, dan yang tidak menjawab sbanyak 6,3 persen.
"Ternyata ada perbedaan terhadap kinerja dua orang ini. Tingkat kepuasan terhadap Wakil Presiden lebih kecil, walaupun tidak terlalu besar," kata Qodari.
Meski tingkat kepuasan berbeda, angka yang ada saat ini meningkat dari survei Indo Barometer sebelumnya, Oktober 2016. Pada waktu itu tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi hanya 50-an persen.
Dia yakin tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan sekarang akan meningkat di masa mendatang.
"Peluang terpilihnya akan semakin besar, kalau tingkat kepuasannya mencapai 80 persen. Ini masih ada dua tahun lagi, berarti selisihnya masih ada 14 persen. Kalau Tahun 2018, 73 persen, berarti pas 2019 bisa 80 persen," katanya.
Faktor yang membuat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK tinggi yaitu membaiknya pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan, kesetabilan harga di daerah terpencil, kebijakan tol laut, pemberantasan korupsi, eksekusi hukuman mati bagi pengedar narkoba, dan hubungan dengan Arab Saudi yang semakin bagus.
Selain karena faktor tingkat kepuasan yang tinggi, peluang Jokowi untuk kembali terpilih pada 2019 karena sekarang belum muncul tokoh sekaliber. Rivalnya di pilpres 2014, Prabowo Subianto, hanya mendapatkan 9,8 persen, jauh dibawah Jokowi yang mendapatkan angka 31,3 persen sebagai tokoh yang dipilih rakyat.
"Ada Basuki Tjahaja Purnama (8,3), Anies Baswedan (4,5), Ridwan Kamil (3,1), Tri Rismaharini (2,8), Megawati Soekarnoputri (2,7) persen. Nama lainnya, ada Gatot Nurmantyo (1,9) dan Hary Tanoesoedibjo (1,2) persen," kata Qodari.
Alasan kenapa memilih Jokowi karena dia dinilai dekat dengan rakyat (22,4 persen), kemudian kinerja (18,8 persen), berjiwa sosial dan baik (9,3 persen), membawa perubahan (7,6 persen), berani (6,2 persen), jujur (5,1), tegas (5), sesuai parpol (4,1), dan terkenal (3,1).
"Sementara berwibawa hanya 2,6 persen, kemudian pekerja keras, dua persen, taat beragama dan juga suka dengan figurnya," katanya.