Sementara itu, Jones, yang sebelumnya bekerja sebagai tukang batu, dan sudah menjadi tuna wisma selama setahun, mengenang bagaimana ia mengusap darah dari mata seorang anak.
“Banyak sekali anak-anak yang bersimbah darah, menangis dan berteriak,” kata Jones kepada ITV.
“Kami harus menarik paku-paku dari lengan mereka, juga beberapa paku dari wajah anak perempuan ini,” kenangnya.
Jones mengatakan, ia bertindak secara naluriah untuk membantu korban.
“Jika saya tidak membantu, saya mungkin tidak bisa melanjutkan hidup karena meninggalkan anak-anak dalam kondisi seperti itu,” katanya.
Sebuah penggalangan dana online untuk Jones telah mencapai angka 10.000 Poundsterling atau setara Rp172 juta.
“Meski saya tuna wisma, bukan berarti saya tidak punya hati,” katanya.
“Ada banyak orang baik di Manchester yang membantu kami dan kami merasa perlu membalas kebaikan mereka,” pungkasnya. (AFP)