5 Berita Terpopuler 1 Juni 2017: Masih Didominasi Kisah Rizieq

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 02 Juni 2017 | 07:58 WIB
5 Berita Terpopuler 1 Juni 2017: Masih Didominasi Kisah Rizieq
Rizieq Shihab tiba di Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa (28/2). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari Kamis (1/6/2017) merupakan hari libur nasional. Kemarin, hari libur nasional dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila.

Namun pemberitaan terpopuler bagi pembaca sepanjang hari kemarin bukan terkait isu Pancasila. Pemberitaan terpopuler masih diwarnai isu skandal seks Rizieq Shihab dan isu kebangkitan Komunis di Indonesia.

1. Pesan Habib Rizieq dari Arab: Siapkan Revolusi!

Pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab mengirimkan pesan dari Arab Saudi untuk anggota organisasinya, setelah dia ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi.

Sekretaris Jenderal Presidium Alumni 212 Hasri Harahap mengungkapkan, Rizieq berpesan agar anggota FPI terus mendukungnya. Para anggota juga diminta melakukan konsolidasi umat, baik jika Rizieq akan dijemput paksa atau tidak.

Menurut Hasri, Pentolan FPI tersebut meminta agar menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan perjuangan. Sebab, Rizieq terus tersandung masalah.

Rizieq juga berpesan agar pengikutnya menyiapkan gerakan yang ia namakan sebagai “Revolusi Putih” atau perubahan tanpa pertumpahan darah.

2. Ini yang Paling Ditakutkan Pengacara Rizieq, Umat Bisa Marah

Baca Juga: Jokowi Pemimpin Asia Tenggara dan Timur Terpopuler di Twitter

Pengacara Kapitra Ampera menyebut pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab diserang dengan berbagai macam tuduhan dan fitnah sejak maraknya aksi penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

Rizieq ditetapkan menjadi tersangka pornografi, setelah polisi menetapkan Firza Husein menjadi tersangka dalam kasus yang sama.

Kapitra kemudian menyebut Islam merupakan agama yang damai, beradab dan sangat menghormati hukum di Indonesia. Semua perbuatan yang melanggar peraturan negara wajib ditindak, tapi dengan alasan yang jelas dan bukti-bukti yang sah.

Kapitra menambahkan jika negara ingin aman dan tentram, maka harus bertindak secara jujur, benar, dan adil dalam penegakan hukum.

Kapitra menyesalkan Rizieq dijadikan tersangka dalam kasus pornografi.

Menurutnya, jika aparatur hukum berbuat sewenang-wenang, akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Bahkan kasus ini dapat mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat (bugers) terhadap hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI