"Polisi menariknya dari kursi, di mana ikat pinggang keamanan masih terpasang. Itu membahayakan janinnya. Padahal, itu adalah masa kehamilannya yang pertama. Ia lantas diseret keluar sehingga celananya robek. Dia dipermalukan di hadapan publik." terang sang pengacara.
Setelah diseret keluar, polisi juga sempat menahan dan menuntut Alina karena dinilai melakukan tindakan tak tertib, menolak penangkapan, dan sejumlah pelanggaran ringan lain.
Sementara dalam pernyataan resminya, polisi otoritas transportasi Maryland membantah bertindak kasar atas dasar rasialis dan seksis terhadap Anila.
“Apa yang kami lakukan terhadapnya sudah sesuai prosedur. Kalaupun dianggap tidak begitu, ada jalur untuk menyelesaikannya, tapi yang jelas bukan dari saluran-saluran media,” demikian pernyataan kepolisian.