Merasa Dibohongi, Pengungsi Rohingya Tak Percayai Janji Myanmar

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 27 Desember 2017 | 05:45 WIB
Merasa Dibohongi, Pengungsi Rohingya Tak Percayai Janji Myanmar
Pengungsi Rohingya di Kamp Pengungsian Kutupalong, Cox Bazar, Bangladesh. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tetapi saya tidak percaya," tambahnya soal janji Myanmar memulangkan pengungsi Rohingya dari Bangladesh.

Emam, pengungsi Rohingya lainnya, setali tiga uang dengan Mokhtar. Emam malah sangat yakin pemerintah Myanmar ingin melenyapkan etnis Rohingya.

"Mereka ingin menghabisi etnis Rohingya. Menurut saya, pemerintah Myanmar tidak akan pernah berpihak kepada Rohingya. Saya juga tidak percaya kalau Aung San Suu Kyi bisa mengatasi krisis Rohingya," tutur Emam.

Meski pesimistis, Emam masih menyimpan mimpinya untuk bisa kembali ke tanah airnya.

"Jika saja krisis Rohingya ini benar-benar bisa selesai, saya ingin pindah ke kampung halaman saya. Biar bagaimana un, itu adalah tanah kelahiran saya," kata Emam.

Nestapa ratusan ribu anak Rohingya Arus pengungsi per minggu dalam krisis Rohingya adalah yang tertinggi sejak genosida etnis Tutsi oleh Hutu di Rwanda, Afrika, pada 1994.

PBB menyebutnya arus pengungsi Rohingya paling cepat berkembang di dunia dan sekaligus mimpi buruk kemanusiaan dan hak asasi manusia. PBB juga mengatakan Rohingya sebagai etnis yang paling menderita dan paling ditindas. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI