Namun, Mahathir menilai klaim Najib dulu itu salah. Ia menyebut, analis pemerintah dulu selalu salah mencatat posisi keuangan negara.
Najib sendiri kekinian menghadapi penyelidikan skandal korupsi multi-miliar dolar AS. Ia diduga menerima uang suap dari perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).