Pidato HUT Jakarta, Anies Singgung Kitab Kakawin Nagarakretagama

Jum'at, 22 Juni 2018 | 19:45 WIB
Pidato HUT Jakarta, Anies Singgung Kitab Kakawin Nagarakretagama
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau salah satu kawasan di pulau reklamasi Teluk Jakarta, Jakarta, Kamis (7/6). [Antara/Dhemas Reviyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berjanji memperjuangkan keberpihakan untuk masyarakat, yang selama belum merasakan keadilan sosial.

Ini disampaikan Anies saat berpidato di Rapat Paripurna HUT ke-491 Kota Jakarta, Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (22/6/2018).

"Membantu mengangkat mereka yang selama ini terhambat dalam perjuangan mengangkat diri sendiri, serta membela mereka yang selama ini terugikan dan tak mampu membela diri sendiri," ujar Anies.

Untuk mewujudkannya, Anies mengatakan Pemprov DKI tidak bisa bekerja sendiri, perlu peran dan dukungan dari komunitas, pakar, akademisi, dan warga.

"Namun yang menjadi sangat penting adalah solidnya pimpinan di ibu kota, yang dalam konstitusi disebutkan meliputi lembaga wakil rakyat, dan juga lembaga keamanan serta penegakan hukum," kata dia.

Menurut Anies, pendahulunya, Gubernur Ali Sadikin, dikenal dalam membangun, menyusun, dan memperkuat institusi-institusi pendukung pemerintahan, termasuk dengan dewan di Jakarta.

Ini dilakukan Ali, sebagai bentuk representasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik.

"Kota ini harus menjadi milik semua, termasuk dalam pengelolaannya. Semangat permusyawaratan dan perwakilan harus dihidupkan kembali untuk bergotong royong membangun kota," kata dia.

Dalam sebutannya, Anies kemudian menyinggung kitab Kakawin Nagarakretagama karya Empu Prapanca, yang menyinggung bagaimana hubungan antara pemerintah dan warganya terjalin.

Baca Juga: Capai Caps ke-100, Kiper Timnas Prancis Ini Punya Ambisi Besar

"Ratusan tahun lalu, terkisahkan oleh Empu Prapanca dalam karyanya, Kakawin Nagarakretagama, saat Sri Nata Wengker berkata lantang di hadapan para pembesar dan para wedana. ‘Cintailah rakyatmu, dan berusahalah memajukan kampungmu! Jembatan, jalan, bangunan, pepohonan dan tempat peribadatan supaya dibina'," kata Anies.

"Perhatikan tanah rakyat. Perhatikan tanah rakyat, jangan sampai jatuh ke tangan petani besar. Agar penduduk jangan sampai terusir dan harus mengungsi ke wilayah tetangga. Tepati segala peraturan untuk membuat kampung bertambah sejahtera," Anies menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI