Polisi tidak dapat menemukan mayat Chan, dan tidak ada yang menyaksikan pembunuhan itu.
Jaksa mengatakan, bahwa setelah penangkapannya, Ngan mengklaim perempuan itu dibunuh oleh temannya yang tak terlihat bernama "Ah Hoi,".
”Terdakwa mengklaim kepada penyidik, Ah Hoi, teman khayalannya bekerja sebagai pedagang organ manusia di Cina daratan,” jelas Jaksa Artus.
Dalam pernyataanya saat penyidikan, Ngan mengatakan dirinya sempat pergi keluar apartemen, dan ketika kembali, melihat Ah Hoi membunuh Chan memakai pisau.
Setelah Chan tewas, Ngan mengakui membantu Ah Hoi membuang pakaian bernoda darah. Ia lantas pergi bermain mahjong sampai pukul 1 pagi, tanggal 2 Mei 2016.
”Ngan mengatakan dia dan Ah Hoi adalah teman baik, tapi dia tidak tahu nama lengkap Ah Hoi. Namun, dia tak bisa menunjukkan keberadaan Ah Hoi. Kami yakin, Ah Hoi adalah dalihnya untuk membunuh, dengan menyebut yang bersangkutan sebagai makhluk gaib,” jelas jaksa.
Apalagi, kata Jaksa Artus, Ngan mengatakan kepada polisi bahwa dia telah mengenal Chan selama 20 tahun terakhir, serta memunyai utang 20 ribu Dolar Hong Kong kepada perempuan tersebut.