Asal Usul Genderuwo, Benarkah Sosoknya Iseng dan Cabul?

Minggu, 11 November 2018 | 14:11 WIB
Asal Usul Genderuwo, Benarkah Sosoknya Iseng dan Cabul?
hantu di tempat hiburan. [Twitter]

Suara.com - 'Perang' genderuwo antara kubu Prabowo Subianto dan Joko Widodo atau Jokowi membuat heboh. Ada yang saling balas puisi Fadli Zon dan Arul Sani.

Fadli Zon merupakan politisi gerindra yang juga wakil ketua DPR. Dia dukung Prabowo. Sementara Asrul Sani yang dukung Jokowi - Maruf Amin merupakan Sekjen PPP. Keduana saling balas puisi Gernderuwo.

Sebelumnya Jokowi menyebut politikus yang tak beretika saat menjalani kontenstasi di pesta demokrasi sebagai 'Politikus Sontoloyo'. Lalu yang terbaru Jokowi kembali menyebut adanya 'Politik Genderuwo' saat berpidato di acara pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

Politik Genderuwo Jokowi itu asal mula heboh genderuwo jadi heboh. Sebenarnya apa itu genderuwo? Suara.com merangkum asal mula istilah genderuwo dari berbagai sumber.

Seperti ditulis dalam Wikipedia, istilah genderuwo diduga berasal dari bahasa Kawi gandharwa yang berakar dari bahasa Sanskerta gandharva. Gandharwa dalam kepercayaan Hindu dan Buddha, yang saat itu merupakan kepercayaan dominan di zaman kerajaan Hindu Buddha di nusantara, digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia berjenis kelamin pria.

Genderuwo dipercaya dapat berkomunikasi dan melakukan kontak langsung dengan manusia. Berbagai legenda menyebutkan bahwa genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti wujud fisik seorang manusia untuk menggoda sesama manusia.

Genderuwo dipercaya sebagai sosok makhluk yang iseng dan cabul, karena kegemarannya menggoda manusia terutama kaum perempuan dan anak-anak. Genderuwa kadang senang menepuk pantat perempuan, mengelus tubuh perempuan ketika sedang tidur, bahkan sampai memindahkan pakaian dalam perempuan ke orang lain.

Salah satu kegemaran genderuwo yang paling utama adalah menggoda istri-istri kesepian yang ditinggal suami atau para janda, bahkan kadang genderuwa bisa sampai melakukan hubungan seksual dengan mereka. Dipercaya bahwa benih daripada genderuwa dapat menyebabkan seorang wanita menjadi hamil dan memiliki keturunan dari genderuwo.

Hanya saja, salam kepercayaan Jawa, tidak semua genderuwo bersifat jahat, ada pula genderuwo yang bersifat baik. Genderuwo yang bersifat baik ini dipercaya biasanya menampakkan wujudnya sebagai seorang kakek tua berjubah putih yang kelihatan amat berwibawa.

Baca Juga: Puisi Ada Genderuwo di Istana Dibalas Ada Genderuwo di Senayan

Genderuwo yang baik tidak bersifat cabul seperti saudara sebangsanya yang bersifat jahat, genderuwo yang baik seringkali membantu manusia seperti menjaga tempat gaib atau rumah dari orang yang berniat tidak baik, bahkan perampok. Pernah juga terdengar bahwa genderuwa yang bersifat baik kadang-kadang membantu menyunat anak-anak dari keluarga tidak mampu yang saleh beribadah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI