Suara.com - Polres Balerang tengah memburu seorang warga Jakarta berinisial AB, yang menjadi pasien praktik ritual mesum dukun MAZ di Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kasat Reskrim Polres Barelang Ajun Komisaris Andri Kurniawan kepada Batamnews—jaringan Suara.com, mengatakan AB diduga ikut menyetubuhi istri, putri, dan adik ipar dukun MAZ sebagai syarat ritual mesum.
"Saat ini penyidik unit PPA sedang melakukan pengejaran terhadap salah satu kliennya untuk kami periksa," kata Andri, Selasa (20/11/2018).
MAZ, yang merupakan warga perumahan Prima Garden Blok L Nomor 13 Batuaji tersebut ditangkap dan ditahan sejak Sabtu (17/11) akhir pekan lalu.
Ia kekinian ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang, karena menyodorkan istri, anak, serta adik iparnya kepada lelaki lain.
Selain menangkap MAZ, polisi sudah memeriksa 5 saksi yakni istri pelaku sekaligus korban N, adik ipar pelaku sekaligus korban E, anak pelaku sekaligus korban Ad, WI, dan Tr—adik istri pelaku.
MAZ, lelaki berusia 45 tahun itu, sekilas tampak sebagai alim pemuka agama. Namun, siapa sangka ia tega menyodorkan tubuh istrinya berinisial N (30), anak perempuannya R, maupun adik iparnya E (25) sebagai “tumbal” persetubuhan bagi pasien.
Praktik itu sudah dilakukan MAZ sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, dikabarkan anaknya sudah menjadi korban ketika masih kelas 6 SD.
Perbuatan ini dilakukan MAZ tanpa terendus pihak kepolisian, bahkan tetangga-tetangganya. Korban tidak bisa berbuat banyak, pasalnya diancam dibunuh.
Baca Juga: Persija Ungguli Persela di Babak Pertama
Salah satu korban, E, tampak hanya bisa tertunduk. Sesekali ia mengulik-ulikan jarinya. Matanya tidak berhenti melihat ke bawah. Wajahnya ditutupi balutan masker penutup mulut.
Ia ditemani beberapa keluarganya, mencoba curhat mengenai kejadian yang sudah menimpanya. Apalagi, menurut mereka, laporan sudah dimasukkan ke pihak kepolisian.
E, wanita berumur 25 tahun itu mengakui menjadi korban perdukunan cabul iparnya MAZ (45). Ia diduga menjadi tumbal untuk kliennya MAZ.
Mengenakan jilbab cokelat bermotif bunga, E hanya diam seribu bahasa. Semacam ketakukan merongrong dirinya saat Batamnews—jaringan Suara.com, Jumat (16/11/22018), berbincang dengan pihak keluarga.
Perempuan asal Sulawesi ini sampai di Batam berawal ketika iparnya menawarkan akan mencarikan pekerjaan untuknya beberapa waktu lalu. Tawaran itu sempat ditolaknya karena masih bekerja di Jayapura.
Namun, MAZ berhasil membujuknya untuk datang ke Batam. Setelah tinggal di Batam, E merasa aneh. Sudah lama ia tinggal, tapi MAZ tidak pernah berupaya mencarikan pekerjaan untuknya.