Sementara itu, Ade mengungkapkan pola perekrutan gerakan Islamis - Tarbiyah yakni lewat sebuah kegiatan bimbingan belajar dan rohani keislaman di SMA unggulan. Sebagai gerakan yang menguasai BEM mereka juga masuk melalui kegiatan penerimaan mahasiswa baru seperti camp latihan kepemimpinan yang dapat diarahkan untuk merekrut anggota baru. Selain itu, mata kuliah Agama Islam ditangani oleh pengajar-pengajar Tarbiyah yang secara halus mengajakmahasiswa diarahkan ke jalur Tarbiyah.
"Perekrutan dilakukan secara halus dan bertahap. Pengenalan hubungan kegiatan kampus dengan Tarbiyah dan PKS tidak langsung diperkenalkan di awal," ucapnya.
Sistem pendukung juga dilakukan lewat sebuah Rumah Kepemimpinan UI. Rumah Kepemimpinan UI membiayai pendidikan dan biaya hidup mahasiswa berprestasi, salah satunya seperti Politisi PAN Faldo Maldini dan CEO Bukalapak.com Achmad Zaky Syaifudin.
"Sejumlah alumni RK kini sudah menjadi tokoh muda terkenal, seperti Faldo Maldini dan Achmad Zaky. Asrama mahasiswa UI pun ditangani oleh kader Tarbiyah," ungkapnya.
Menurut Ade, orientasi politik Islamis - Tarbiyah menjadi menguat terutama sejak pemilihan Pilgub DKI Jakarta 2012, diikuti Pilpres 2014, lalu Pilgub DKI 2017, hingga Pilpres 2019. Bahkan, kata Ade, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada 2018 menyatakan UI sudah terpapar radikalisme.
"Saat ini mulai terjadi aksi pembersihan. Yang menjadi batu penghalang bagi kaum Islamis - Tarbiyah adalah UI pada dasarnya adalah lembaga yang didominasi oleh kalangan ‘sekuler'," tutupnya.