Suara.com - Sejak Kamis (20/6/2019) kemarin, yakni setelah digelar sidang ketiga sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menjadi bahan candaan warganet.
Foto 'tatapan cinta' dari Pramono KPU untuk rekannya, Viryan Aziz, menjadi viral karena dijadikan meme dengan caption yang ditujukan untuk para jomlo.
Ia pun sempat memberikan komentar singkat untuk meme buatan pengguna akun Twitter @tashareza itu. Dirinya hanya menulis, "Asem ini," dengan emoji tertawa.
Setelah itu, Pramono KPU mengungkapkan maksud di balikan tatapan 'cinta' dan senyum manisnya tersebut.
Melalui akun Twitter @PramonoUtan, ia menjelaskan bahwa saat itu dirinya dan rekan komisioner KPU lain, Wahyu Setiawan, terkejut lantaran Viryan Aziz ingin berbicara ketika hakim MK hendak mengakhiri pemeriksaan seorang saksi.

"Setelah berjam-jam pemeriksaan saksi.
Hakim: Masih ada yang mau bicara? Kita dengar saksi berikutnya.
Hening. Semua bosan.
Hakim: Kalau gitu kita akhiri, ya?
Baca Juga: Kompilasi Kocak Bu Beti dalam Sidang Gugatan Pilpres di MK
Viryan: Saya dari Termohon, izin bicara, Yang Mulia.
Pramono: Hadeuh!?#
Wahyu: Opo maneh iki?!? (Apa lagi ini -red)," cuit Pramono KPU dengan membubuhkan emoji tertawa lagi.
Meski telah diberi penjelasan, warganet tetap salah fokus ke ekspresi wajah Pramono KPU dan memberikan beragam komentar kocak.
"Kemayu Mas Pram," tulis seorang pengguna Twitter.
"Ya senyum macam ini yang bikin wartawan mau nanya enggak jadi," tambah lainnya.
"Pak, Bapak viral, Pak," komentar akun lain.
Di foto yang viral itu, Viryan Aziz tampak sedang berbicara dengan wajah serius. Mulutnya dekat dengan mikrofon dan pandangannya menghadap ke depan.
Sementara itu, Pramono U Tanthowi menatap wajah Viryan Aziz dari samping, dengan senyum yang merekah di bibirnya. Ia juga menopang wajahnya dengan tangan yang menempel pada pipi.
Si pembuat meme, @tashareza, lalu mengunggahnya ke Twitter dengan menambahkan caption kocak berbunyi, "Temukan seseorang yang menatapmu seperti Pramono menatap Viryan Aziz."