"Kami semua kru belum diperiksa. Sekarang masih banyak penumpang yang harus diperiksa. Para penumpang terlebih dahulu, dan kru belum," jelasnya.
"Jadi hanya orang yang mengalami gejala terinfeksi Corona dan demam tinggi saja yang diperiksa, selebihnya kru belum diperiksa," tambahnya.
Namun, Sasa menceritakan bahwa para kru dibekali termometer untuk mengukur suhu tubuh mereka setiap hari.
"Kalau suhu tubuh kami di atas 37 derajat celcius, kami diharuskan melapor," tambahnya.
Keterangan Sasa sejalan dengan pengakuan kru kapal lainnya asal India.

Binay Kumar Sarkar, yang bekerja di dapur kapal Diamond Princess mengatakan bahwa kru kapal diberi masker dan sarung tangan untuk mencegah penyebaran penyakit, serta termometer untuk memonitor suhu badan.
Dalam video yang dibagikan melalui akun Facebook miliknya, Binay juga mengatakan bahwa ia dan kru asal India lainnya belum ada yang diperiksa atau dites virus Corona.
Pemerintah Jepang sendiri hanya bisa mengetes sekitar 300 sampel per hari.
Dengan jumlah total 3.600 orang di atas kapal pesiar tersebut, memeriksa semua orang di sana bukan pilihan yang realistis karena keterbatasan kapasitas.
Baca Juga: Hidup Terkurung Corona, Begini Cerita WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess
Sebelumnya, Direktur Pemantauan dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI Vensya Sitohang mengaku 78 WNI di kapal pesiar Diamond Princess sudah dinyatakan sehat.
"Untuk WNI 78 di Diamond sudah dinyatakan sehat dan hasilnya negatif. Tentunya mereka sudah selesai masa observasi, sehingga harusnya tak ada lagi perlakuan khusus buat merekanya," kata Vensya di Kantor Staf Presiden, Rabu (12/2/2020).
Vensya menambahkan, para WNI itu akan diberi kartu kewaspadaan kesehatan atau health alert card saat dipulangkan ke Indonesia.
Cairan penangkal masuk angin dan mi instan
Untuk memenuhi permintaan para WNI di atas Diamond Princess, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Rabu (12/02) lalu mengantarkan cairan penangkal dan pereda masuk angin, mi instan, dan Vitamin C.
Barang-barang tersebut diantar ke petugas pelabuhan di Yokohama untuk disampaikan ke para WNI.