Alasan lainnya pengujian tidak dilakukan lantaran para WNI dinilai dalam kondisi sehat. Sehigga, menurut SOP yang ada tidak perlu dilakukan pemeriksaan virus corona.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu mengatakan ada dua alasan ratusan WNI yang dikarantina di Natuna tidak diperiksa tenggorokan, salah satu langkah untuk mendeteksi virus corona di tubuh manusia.
Pertama, karena biaya mahal. Biaya Rp 1 miliar hanya untuk reagen (perangkat periksa). “Orang tidak diperiksa swab karena reagen-nya mahal,” kata dia awal Februari lalu.
Alasan kedua, ratusan WNI yang dikarantina di Natuna sudah dalam kondisi sehat saat mereka pulang dari Wuhan, China. Sehingga tidak perlu periksa tenggorokan.
“Kalau ada keluhan WNI di Natuna hanya sebatas gatal atau kepala pusing, tidak demam atau sakit tenggorokan, sehingga tidak perlu periksa dengan reagen,” kata dia.
Direktur Biologi Molekuler Eijkman Institut Amin Soebandrio menyatakan, Indonesia mampu mendeteksi siapapun yang terinfeksi virus mematikan tersebut.
Namun, tak adanya satupun laporan kasus virus corona di Indonesia membuat dunia bertanya-tanya.
Pasalnya, Indonesia merupakan negara berpenghuni 267 juta jiwa dengan angka kunjungan wisatawan asal China sebanyak dua juta orang sepanjang tahun.
Profesor epidemiologi asal Universitas Harvard Marc Lipsitch menduga ada lebih banyak kasus infeksi virus corona daripada yang telah dilaporkan.
Baca Juga: Lee Jeong Hoon Batal Jadi MC Konser BTS Karena Corona Covid-19
Ia meminta agar negara yang dilalui wisatawan asal China meningkatkan kewaspadaan.
"Setiap negara yang melakukan perjalanan bolak balik China dan belum menemukan kasus harus menjadi perhatian," katanya.
PM Australia Meragukan Kemampuan Pengujian Indonesia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mempertanyakan klaim mengenai virus corona (Covid-19) yang sampai sekarang belum terindentifikasi di Indonesia. Morrison mengisyaratkan keraguan atas klaim tersebut.
Keraguan Morrison disampaikan ketika dirinya menjadi narasumber dalam sebuah wawancara salah satu stasiun radio Australia, 3AW belum lama ini.
Morisson mengatakan, klaim Indonesia soal belum adanya warga yang terinfeksi virus corona merupakan "bentuk dari kemampuan mereka untuk menguji".