CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Bisa Mati Terkena Sinar Matahari?

Selasa, 03 Maret 2020 | 20:25 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Bisa Mati Terkena Sinar Matahari?
Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

Suara.com - Sebuah pesan berantai beredar di grup-grup WhatsApp keluarga mengenai virus corona yang bisa mati di suhu 26-27 derajat dan saat terkena sinar matahari.

Narasi dari pesan tersebut berisi:

"Teman sekelas keponakan laki-laki, lulus dengan gelar master, dan bekerja di Rumah Sakit Shenzhen. Dia dipindahkan ke Wuhan untuk mempelajari virus pneumonia baru. Dia baru saja menelepon dan meminta saya untuk memberi tahu semua kerabat dan teman saya bahwa jika pilek dan dahak terjadi selama pilek, tidak dapat disimpulkan bahwa itu adalah pneumonia coronavirus tipe baru. Karena coronavirus pneumonia adalah batuk kering tanpa pilek, ini adalah cara paling sederhana untuk mengidentifikasinya.

Tipe baru virus pneumonia koroner tidak tahan panas dan akan terbunuh dalam suhu 26-27 derajat. Karena itu, minumlah air panas untuk mencegah virus. Olahraga, Anda tidak akan terinfeksi virus. Jika Anda demam tinggi, tutupi selimut dan minumlah sup jahe untuk menambah energi panas tubuh tanpa perlu vaksin. Makan lebih banyak jahe, merica bawang putih, dan merica bisa menyelesaikannya. Kurangi makan yg manis, asam, dan asin, dan jangan pergi ke daerah cuaca dingin. Virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari."

Benarkah virus corona bisa mati pada suhu 26-27 derajat celcius dan menghilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari?

Penjelasan.

Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo menjelaskan bahwa belum ada penelitian mengenai virus corona yang bisa mati karena suhu.

Herawati menambahkan bahwa virus corona bisa mati pada suhu 56 derajat celsius selama 30 menit.

Namun, kalau dikaitkan dengan virus yang hilang sepenuhnya dibawah sinar matahari, Herawati meragukannya.

Baca Juga: 5 Fakta Corona: Penggunaan Masker, Kematian hingga 20 Vaksin Potensial

Ia mengingatkan bahwa suhu di Indonesia tidak sampai 56 derajat celsius. Sinar ultraviolet pun tidak dapat menembus intensitas yang dibutuhkan untuk membunuh virus.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia juga menjelaskan bahwa lampu sinar ultraviolet sekalipun tidak mampu membunuh virus corona. Alih-alih membunuh virus corona, sinar ultraviolet malah akan menyebabkan iritasi kulit.

Kesimpulan

Kabar mengenai virus corona yang bisa mati sepenuhnya di bawah sinar matahari tidak lah benar.

Konten tersebut termasuk kabar bohong atau hoaks yang masuk pada klasifikasi Fabricated Content atau konten palsu. 

Faktanya, virus corona kemungkinan bisa mati hanya pada suhu minimal 56 derajat celsius yang tidak dapat di dapatkan pada suhu keseharian di Indonesia. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI