"Para diplomat percaya, pembatasan perjalanan ke Singapura bertujuan untuk mengurangi ancaman infeksi gelombang kedua. Tindakan ini dipilih karena meningkatnya kasus virus corona di antara orang Indonesia yang datang dari pulau kepulauan terdekat, Batam" tambah John.
Tak ayal, pemerintah Indonesia dianggap lamban mengambil tindakan. Apalagi Jokowi mengingatkan kebijakan lockdown hanya boleh diambil pemerintah pusat.
"Presiden menolak lockdown sebagian wilayah Jakarya dan Jawa Barat meski ada desakan dari Anies Baswedan yang terlihat memberlakukan keamanan lebih ketat" imbuh John.
John mengatakan para kritikus khawatir Jokowi lebih mementingkan perekonomian dibandingkan melakukan hal lebih untuk menunjang kesehatan warga Indonesia. Padahal kekinian dalam kondisi darurat besar-besaran akibat virus corona.
3. Jokowi Pertahankan Menkes Terawan
Belakangan muncul seruan dari publik supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto karena diniai gagal menangani pandemi virus corona secara serius.
John menyebut, kebijakan ini menjadi persoalan besar. Apalagi tersiar isu, kepala Satuan Tugas Covid-19 Letnan Doni Monarno mengeluh terhadap sikap Terawan saat menghadapi krisis akibat virus corona. Namun John mengutip ungkapan seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan jelas namanya.
"Dalam budaya politik Jawa, ia (Terawan) hanya akan dipindahkan setelah krisis berakhir," kata John.
4. Seruan Sosial Distancing Belum Maksimal
Upaya pencengahan penularan virus corona yang dicetuskan Jokowi melalui social distancing dianggap John belum maksimal. Kampanye tersebut masih dilanggar banyak orang.
Baca Juga: Saf Salat Jumat di Tajurhalang Bogor Berdempetan, Risiko Tertular Corona
"Untuk pembicaraannya soal social distancing, pesannya (Jokowi) tidak selalu berhasil," tukasnya.
Hal ini berkaca pada terjadinya aksi massa yang menuntut RUU Omnibus law pada 15 Maret. Sebanyak 1.000 pekerja turut dalam aksi tersebut, ini menandakan bahwa social distancing belum terlaksana dalam kerumunan.
Selain itu, kegagalan social distancing terlihat saat Ijtima Dunia 2o20 yang diikuti oleh 8.000 umat muslim dari 34 negara di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Meski pada akhirnya acara tersebut ditunda, tampak bahwa warga masih abai dengancial seruan jaga jarak yang dimaksud.
"ejabat lokal berusaha memahami acara tersebut dijadwalkan dua minggu setelah pertemuan di Kuala Lumpur. Di mana dalam acara itu, terkonfirmasi setengah dari 800 kasus positif corona di Indonesia", kata John.
5. Alat Medis Terbatas
Faktor lain yang menyebabkan rasio kematian akibat Covid-19 meningkat yakni ketersediaan alat medis yang masih terbatas.