Kasus Keracunan Klorokuin, Jansen Demokrat: Tolong Kemenkes Perhatikan Ini

Minggu, 22 Maret 2020 | 11:00 WIB
Kasus Keracunan Klorokuin, Jansen Demokrat: Tolong Kemenkes Perhatikan Ini
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (Suara.com/Ria Rizki).

Jokowi menegaskan, pemerintah bergerak cepat dan melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan kasus corona di Indonesia.

"Soal kecepatan ini, yang ingin saya sampaikan adalah, bahwa kita tidak diam. Tetapi mencari informasi-informasi apa yang bisa kita dapatkan guna menyelesaikan COVID-19 ini," kata Jokowi.

"Obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan, melalui dokter, keliling dari rumah ke rumah, melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi," imbuhnya.

Keracunan klorokuin

Sejenis klorokuin yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan pasien Covid-19 di Prancis pada Februari 2020. [AFP/Gerard Julien]
Sejenis klorokuin yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan pasien Covid-19 di Prancis pada Februari 2020. [AFP/Gerard Julien]

Pemerintah Lagos, kota terbesar di Nigeria, pada Jumat (20/3/2020) melaporkan munculnya sejumlah kasus keracunan klorokuin.

Warga mengonsumsi klorokuin tanpa resep setelah mendengar klaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa obat malaria itu juga manjur untuk melawan COVID-19.

para petugas medis di Lagos mengatakan bahwa permintaan klorokuin di kota itu meningkat drastis.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami melihat banyak informasi di media sosial soal klorokuin bisa mengobati virus corona dan di beberapa tempat di Lagos, obat itu sudah habis," kata Ore Awokoya, pejabat bidang kesehatan pemerintah Lagos.

"Setelah pernyataan Donald Trump, orang bahkan mulai mengantre di depan apotik untuk membeli klorokuin," lanjut dia.

Baca Juga: Pejabat BUMD Cianjur Bakal Disanksi Bupati karena ke Eropa saat Corona

Awokoya mengaku khawatir, karena orang di Lagos membeli klorokuin dan menggunakannya tanpa resep dokter.

"Sudah ada dua orang yang dirawat di rumah sakit di Lagos karena keracunan (klorokuin), tetapi mungkin jumlah kasus keracunan akan semakin banyak," imbuh dia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI