
"Wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas," demikian pesan Syaikh Ibnu Hajar al-Asqalani yang dikutip UAS.
Kendati begitu, UAS belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pendapat ahli hadis tersebut.
3. Perkumpulan Orang Justru Menjadi Penyebaran Wabah
Belum lama ini, lewat sebuah unggahan terbaru UAS kembali menyampaikan ilmu mengenai wabah penyakit.
UAS menceritakan peristiwa wabah dashyat yang pernah melanda Negara Mesir, seperti yang dikemukakan oleh Syeikh Ali Jum'ah.
UAS menerjemahkan pendapat Syeikh Ali Jum'ah yang menyebutkan peristiwa wabah hitam melanda dua puluh juta orang penduduk Mesir pada 749 Hijriyah.
Saking dahsyatnya wabah itu hanya menyisakan dua setengah juta jiwa pada masa pemerintahan Muhammad Ali Pasa.

Bahkan menurut Imam Ibu Hajar al-'Asqalani, akibat wabah itu harta warisan berpindah ke sembilan rumah dalam satu hari, sehingga orang-orang berkumpul untuk membaca Shahih al-Bukhari agar wabah diangkat.
Syeikh Ali Jum'ah lantas menyebutkan bahwa perkumpulan orang banyak itu justru menjadi penyebaran wabah.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Update Covid-19 Selasa, 7 April 2020
"Karena perbuatan seperti ini bukanlah tindakan Rasulullah SAW dalam menanggulangi wabah. Rasulullah Saw bersabda, "Larilah dari orang kena penyakit menular seperti engkau lari dari singa" kata Syeikh Ali Jum'ah," ungkap Syeikh Ali Jum'ah seperti dituliskan UAS.