Pemerintah memang sudah memberikan bantuan, namun dirasa masih kurang.
"Mayoritas penduduk Nigeria masih mengandalkan upah harian, mereka harus bekerja setiap harinya demi memenuhi kebutuhan keluarga," kata Ahmed Idris melaporkan untuk Aljazeera, dari Ibu Kota Abuja.
"Untuk dua minggu ke depan, mereak akan tinggal di rumah tanpa pekerjaan dan berisiko tak memiliki uang," imbuhnya.
Para ahli mengatakan bahwa 200 juta penduduk Nigeria sangat rentan terinfeksi virus karena rendahnya sistem kesehatan dan tingkat populasi yang tinggi di sini.
Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) mengatakan bahwa Afrika memiliki lebih dari 1000 kasus kematian akibat Covid-19.
Total 52 kontingen dari 54 negara di Afrika telah melaporkan kasus corona, dengan rata-rata kasus mencapai lebih dari 19.800 kasus.
WHO juga sudah memberikan peringatan peningkatan kasus corona di Afrika sebesar 51 persen dan kematian yang melonjak 60 persen dalam beberapa minggu terakhir. Tapi WHO juga menjelaskan bahwa angka tersebut bisa saja lebih tinggi mengingat belum optimalnya uji cepat di sini.
Africa CDC mengatakan mulai minggu depan akan ada lebih dari satu juta alat tes yang akan disediakan pemerintah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Alat Ini Didesain Komunis Cina untuk Bunuh Ulama?