"Dia seharusnya tidak meninggal dalam kondisi seperti ini. Kita bisa mencegahnya-jika dia mengenakan alat pelindung diri atau jika mereka membiarkannya tetap berada di dalam ketimbang harus berada di luar."
Sekretaris Jenderal TSSA Manuel Cortes mengatakan: "Kami terkejut dan merasa hancur mendengar kematian Belly. Dia adalah satu dari banyak garda terdepan yang kehilangan nyawa karena virus corona."
Serikat pekerja itu menambahkan bahwa ada "berbagai pertanyaan serius tentang kematiannya".
"Sebagai orang yang rentan dalam kategori 'berisiko', dan kondisinya diketahui oleh atasannya, ada pertanyaan tentang mengapa dia tidak mundur dari tugasnya di garis terdepan sejak awal pandemi ini," kata Cortes.
Kejadian Tragis
Perusahaan yang mempekerjakan Mujinga, Govia Thameslink Railway (GTR), mengatakan pihaknya menanggapi tuduhan dengan sangat serius dan bahwa mereka tengah menyelidiki semua klaim tersebut.
"Keselamatan para pelanggan dan staf kami, yang merupakan garda terdepan itu sendiri, terus menjadi perhatian setiap saat dan kami mengikuti semua saran pemerintah," kata Angie Doll, dari GTR.
Angka terbaru menunjukkan sebanyak 42 pekerja Transport for London (TfL) meninggal terkena Covid-19, ditambah 10 staf dari Network Rail.
Baca Juga: Arab Saudi Berlakukan Full Lockdown Selama Libur Idul Fitri