Surat kabar Reuters menyebutkan pada Kamis (13/05), Militer Myanmar mengatakan video penyiksaan itu asli dan melanggar hukum. Pihak militer Myanmar sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Ditemukan bahwa beberapa anggota pasukan keamanan melakukan interogasi yang melanggar hukum," kata militer dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.