Sementara Yudi yang pernah menjadi tetangga Mahfud, mengaku kaget mendengar kabar dari media jika Mahfud menjadi pelaku eksekusi penembakan.
Pasalnya selama ini sosok Mahfud yang dia kenal merupakan orang yang taat ibadah dan aktif dalam pengajian.
"Setiap malam selasa selalu aktif zikir dalam pengajian sampai ke Sungailiat. Dia kuat agama, abang terkejut," kata Yudi.
Diungkapkan Yudi, Mahfud dulunya memang tinggal di Jakarta, dia pindah ke Pangkalpinang setelah sempat diiming-iming oleh salah-satu rekannya yang akan memberikan pekerjaan dan rumah.
"Sampai di Pangkalpinang, rekannya tersebut meninggal. Akhirnya DM bekerja tidak menetap dan akhirnya bekerja di herbal. Kalau dulu katanya di Jakarta semua tercukupi, jika kerumah saya anak-anaknya juga sering makan disini karena dekat rumahnya. Tapi sejak dia pindah memang jarang bertemu lagi,"terang Yudi.
Yudi mengaku mengetahui jika Mahfud menjadi tersangka penembakan bos pelayaran setelah mendapatkan kabar dari temannya yang meminta agar dia melihat berita di TV.
"Abang terkejut pas lagi ngopi ada kawan nelpon yang mengatakan jika ada tetangga yang tertangkap. Dia meminta saya untuk segera membuka TV," terang Yudi seraya menambahkan hampir tidak mengenal dengan Mahfud yang terlihat agak kurusan.
Dalam kesehariannya Mahfud sangat dikenal oleh masyarakat aktif dalam pengajian dan sering keluar daerah.
"Iya dia sering ikut pengajian keliling. Dia juga sering bermain musik jika ada acara-acara undangan. Terakhir ketemu abang di rumahnya yang baru, di situ karena dia yang pertama kali mengambil perumahan dia diangap sebagai kepala karena sering mengurus ngurus tetangga," katanya.
Baca Juga: Babak Baru Dalang Pembunuh Bos Pelayaran, Keluarga Tuduh Nur Tilap Uang
"Pertamakali main kesana, saya tidak tau jika rumah DM berdekatan dengan teman akrab abang. Pas ketemu dirumah itu abang kaget dan ditanya sama teman abang kenal ya sama DM? abang jawab kenal lah karena pernah jadi tetangga," kenang Yudi.