Suara.com - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo masih pertimbangkan laporkan politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana dan eks Sekretaris BUMN M Said Didu ke polisi.
Laporan tersebut terkait cuitan Panca mengenai 'paha mulus calon wakil wali kota Tangerang Selatan'.
Saras, panggilan akrab Rahayu Saraswati, mengaku ia masih disibukkan dengan sosialisasi ke lapangan selama beberapa hari terakhir. Ia masih mempertimbangkan dengan saksama terkait pelaporan ke polisi.
"Kegiatan sangat padat dan saya fokus sosialisasi kepada masyarakat. Saya sampaikan bahwa akan saya pertimbangkan," kata Saras dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Senin (7/9/2020).
Saras mengaku telah mengonfirmasi cuitan tersebut kepada salah satu diantara Said Didu atau Panca sesaat setelah cuitan itu viral di publik.
Meski demikian Saras tak menjelaskan siapa orang yang dihubungi olehnya secara langsung.
Maksud Saras menghubungi salah satu diantara Said Didu atau Panca yang ia kenal secara pribadi adalah untuk menanyakan kepemilikan akun dan maksud dari cuitan tersebut.
"Tidak lama kemudian saya dapat jawaban bahwa ya, betul itu milik beliau dan bahwa beliau tidak mengetahui siapa yang dimaksud dan kalau cuitannya hanya bercandaan saja," ungkapnya.
Pelecehan
Baca Juga: Minta Maaf Soal 'Paha Mulus', Panca PD: Memang Gaya Saya di Twitter Gitu
Sebelumnya, Panca dinilai telah melakukan pelecehan terhadap perempuan di akun media sosial Twitter miliknya.
Panca membuat cuitan membicarakan paha Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati.
“Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget,” kicau Panca, Jumat (4/9/2020).
Cuitan Panca itu langsung direspons oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu yang menyebut jika tidak ada gambar yang disertakan maka itu artinya bohong.
"Huzzz–no pict hoax (Huzzz-tidak ada gambar berarti hoaks-red),” tulis Said Didu komentari cuitan Panca.
Pembicaraan keduanya itu sontak viral dan membuat warganet bereaksi salah satunya datang dari Ketua DPP Bidang Eksternal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany.