Kebijakan Covid-19 Queensland, Dilarang Berdansa namun Boleh Pesta Seks

Rabu, 09 September 2020 | 21:07 WIB
Kebijakan Covid-19 Queensland, Dilarang Berdansa namun Boleh Pesta Seks
Ilustrasi berdansa saat pernikahan. (Shutterstock)

Suara.com - Kebijakan Queensland yang melarang tamu pernikahan berdansa tetapi memberikan izin untuk mengadakan pesta seks di klub swinger memicu kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.

"Kami telah membatalkan begitu banyak pemesanan karena aturan menari," ujar salah satu pengusaha pengatur pernikahan Nik Edser disadur dari ABC News, Rabu (9/9/2020).

Pihak Nik Edser juga telah meminta Pemerintah Negara Bagian Queensland untuk meringankan aturan pembatasan terkait penanganan pandemi Covid-19 tersebut.

"Ironisnya, jika saya diundang ke pesta pernikahan akhir pekan ini untuk hadir bersama istri saya dan saya ingin berdansa dengannya di sana, saya tidak akan diizinkan," katanya.

"Tapi jika kita memutuskan untuk pergi ke klub seks dan bertukar pasangan dengan beberapa orang yang kita tidak tahu dari mana asalnya atau siapa mereka sebenarnya, tidak apa-apa." sambungnya.

Rencana Industri Aman COVID Pemerintah Negara Bagian untuk Seks di Tempat dan Pesta Dewasa mengakui tempat-tempat tertentu dianggap "berisiko tinggi" tetapi menguraikan pedoman khusus untuk memastikan keamanan.

Sementara itu, pertemuan di rumah atau ruang publik dibatasi hanya untuk 10 orang di Brisbane Raya dan Gold Coast, dan 30 orang di tempat lain.

Menurut Edser aturan pembatasan Covid-19 di Queensland perlu diperingan mengingat jumlah kasus yang rendah.

"Kita hanya perlu melakukan dialog dan mengeksplorasi opsi untuk melonggarkan larangan menari." ujar Edser.

Baca Juga: Diancam Pemerintah China, Dua Jurnalis Australia Dipulangkan

Edser juga sepenuhnya mendukung industri dewasa dan mengatakan bahwa itu bagian penting dari masyarakat Queensland.

"Mereka adalah pemilik bisnis seperti kita dan mereka ingin terus menghasilkan uang dan mereka berhak melakukan itu. Saya tidak ingin melihat mereka tutup, merugikan bisnis lain." ujar Edser.

Mr Edser mengatakan saat ini merupakan masa-masa kritis bagi industri pernikahan setelah pandemi Covid-19 menyerang.

"Setelah larangan menari dicabut, enam bulan setelah tanggal itu adalah saat saya merasa kami akan mulai kembali lagi." ujar Edser.

Pendekatan Queensland terhadap pembatasan virus corona telah menjadi sumber kontroversi, terutama terkait kontrol perbatasan yang ketat.

Perdana Menteri Annastacia Palaszczuk dituduh menutup negara bagian dari seluruh negeri karena alasan politik, dan tidak berdasarkan nasihat kesehatan, menjelang pemilihan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI