Pidato Jokowi di PBB Dipuji Fantastis: RI Kian Diperhitungkan di Mata Dunia

Siswanto Suara.Com
Rabu, 23 September 2020 | 10:38 WIB
Pidato Jokowi di PBB Dipuji Fantastis: RI Kian Diperhitungkan di Mata Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke 75, Rabu (23/9/2020), pagi Waktu Indonesia Barat,  Presiden Joko Widodo mengajak semua negara dapat memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin Covid-19 yang aman dan dengan harga terjangkau.

Pidato Jokowi mendapatkan apresiasi dari dalam negeri. Analis politik internasional dari lembaga Political and Public Policy Studies Jerry Massie memujinya dengan mengatakan, "Ini pidato fantastis Presiden Jokowi, walau lewat video yang dikirim."

Mulai dari introducing, content sampai conclusion, kata Jerry, pidato Jokowi memberikan masukan agar bangsa-bangsa seluruh dunia saling membantu dalam mengatasi pandemi corona.

"Bahasa verbal dan non verbal Pak Jokowi menggambarkan Indonesia tentunya terus berupaya mengatasi pandemi non alam ini," kata Jerry kepada Suara.com.

Jerry mengatakan penekanan-penekanan pesan yang disampaikan Jokowi di forum internasional itu sudah baik dengan analogi yang rasional. Pidato tersebut, menurut Jerry, akan memberikan point positif terhadap bangsa Indonesia.

"Ajakan bersatu itu sangat baik di saat pandemi seperti ini. Pendekatan holistik dilakukan Jokowi," kata Jerry.

Jerry meyakini pidato Presiden Jokowi akan membuat Indonesia kian diperhitungkan di mata dunia. Apalagi Presiden bicara kondisi yang up to date.

"Ada pesan menarik dari presiden yakni menyerukan "akses yang setara" terhadap vaksin virus corona. These all the things atau hal yang sangat baik diungkapkan ke forum PBB secara virtual. Jadi secara keseluruhan apa yang disampaikan secara adjustment sudah tepat," kata Jerry.

Dalam pidato, Jokowi mengingatkan 75 tahun yang lalu, PBB dibentuk agar Perang Dunia II tidak terulang kembali dan agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera. Perang tidak akan menguntungkan siapapun. Tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran dan tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

"Di usia PBB yang ke-75 ini, kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita akan sama. Belum," kata Jokowi dalam laporan Ummy Hadyah Saleh, jurnalis Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI