Suara.com - Setelah Jenderal Purn Gatot Nurmantyo membuat pernyataan heboh terkait isu kebangkitan komunis, kini giliran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, surat tersebut berkaitan dengan peristiwa kelam PKI yang terjadi pada September.
Surat bernomor 014/PRES-KAMI/B/IX/2020 tersebut ditandatangani oleh Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin dan Rochmat Wahab yang tertanggal pada 22 September 2020.
Menurut KAMI, banyak rakyat Indonesia pada setiap September menyandang suasana kebatinan penuh keprihatinan dan trauma akan peristiwa-peristiwa makar Partai Komunis Indonesia/PKI yang terjadi pada bulan September ini.
KAMI juga menilai anak-cucu kaum Komunis sudah menyusup ke dalam lingkaran-lingkaran legislatif maupun eksekutif. KAMI meyakini bahwa adanya RUU tentang Haluan Ideologi Pancasila/RUU HIP, dan usulan baru RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila adalah upaya merendahkan, meremehkan, menyelewengkan, dan menyalahgunakan Pancasila.
Berikut isi surat KAMI untuk Jokowi:
Kepada Yth.
Bapak Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Di
Jakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan Nama Tuhan Yang Maha Esa.
KAMI mendoakan semoga Saudara Presiden dalam keadaan sehat walfiat dan dapat mengemban amanat rakyat dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Andai Gatot Saat Itu Tak Ngajak TNI Nonton Film PKI, Tapi Drakor atau KPop
Saudara Presiden yang mulia,
KAMI dan banyak rakyat Indonesia pada setiap Bulan September menyandang suasana kebatinan penuh keprihatinan dan trauma akan peristiwa-peristiwa makar Partai Komunis Indonesia/PKI yang terjadi pada bulan ini. Masih mengiang di ingatan generasi bangsa, betapa kekejaman PKI pada Pemberontakan Madiun 18 September 1948. Kala itu Kaum Komunis membunuh para ulama, santri, dan rakyat yang tidak berdosa, hanya karena mereka tidak bersetuju dengan ideologi komunisme.