Pihak berwenang berjanji untuk mendistribusikan makanan dan kebutuhan pokok lainnya kepada para korban, yang kebanyakan masih berupaya bangkit setelah kawasannya dilanda topan Molave dan Goni beberapa pekan lalu.
Juru bicara kepresidenan, Harry Roque, mengatakan pemerintah telah berupaya bertindak cepat dalam menghadapi topan Vamco.
"Sayangnya kami tidak bisa berbuat apa-apa terhadap air banjir yang naik terlalu cepat, tapi kami pastikan tidak ada yang tertinggal," katanya.
Pemerintah menyebut banyak warga yang mengabaikan perintah untuk pergi dari rumah menuju tempat evakuasi. Ketika air naik dengan cepat, mereka tidak siap.
Vamco, topan kedelapan yang melanda Filipina dalam dua bulan terakhir, kini menguat dan melaju menuju Vietnam, di mana banjir dan tanah longsor juga telah terjadi dalam satu bulan terakhir, menewaskan 160 orang.