Menurutnya, ada kecenderungan perbandingan zonasi merah antara daerah yang melaksanakan pilkada dan daerah yang tidak melaksanakan pilkada. Daerah yang melaksanakan pilkada justru ada penurunan jumlah zonasi yang berisiko tinggi, sedangkan di daerah yang tidak ada pilkada, justru terjadi peningkatan.
“Daerah yang ada pilkada maupun tidak ada pilkada sangat tergantung pada protokol kesehatan. Manakala aturan yang ada ditepati, ditaati dan dipatuhi, maka kita yakin, pelaksanaan pilkada bisa berjalan lebih baik lagi,” tuturnya.
Safrizal juga berharap dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal setiap tahapan pilkada dan untuk selalu berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19.
“Justru pilkada ini sebagai momentum perlawanan Covid-19. Di daerah yang melaksakan pilkada, marak dan masif membagikan bahan kampanye berupa masker, hand sanitizer, sabun, alat/mesin mencici tangan. Bahkan tema debat para paslon memuat materi kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)," pungkasnya.