Heboh Aplikasi Muslim Pro Jual Data ke AS, Pihak Pengembang: Tidak Benar

Rabu, 18 November 2020 | 14:56 WIB
Heboh Aplikasi Muslim Pro Jual Data ke AS, Pihak Pengembang: Tidak Benar
Aplikasi Muslim Pro. [Google Play Store]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembang aplikasi Muslim Pro yang berbasis di Singapura, membantah tuduhan menjual data pribadi penggunanya ke militer Amerika Serikat.

Menyadur The Straits Times, Rabu (18/11/2020) Bitsmedia, selaku pengembang aplikasi tersebut mengatakan pada Selasa (17 November) bahwa mereka akan segera memutuskan hubungannya dengan mitra datanya, tanpa menyebutkan siapa mereka.

Menurut laporan Vice Media yang diterbitkan pada hari Senin, militer AS membeli informasi pribadi yang dikumpulkan dari aplikasi di seluruh dunia, termasuk Muslim Pro, yang telah diunduh lebih dari 98 juta di seluruh dunia.

Aplikasi Muslim Pro tersebut menampilkan layanan seperti Alquran online, arah kiblat, serta jadwal waktu salat harian.

"Ini tidak benar. Perlindungan dan penghormatan privasi pengguna kami adalah prioritas utama Muslim Pro," kata Nona Zahariah Jupary, ketua komunitas Muslim Pro kepada The Straits Time.

"Sebagai salah satu aplikasi Muslim paling tepercaya selama 10 tahun terakhir, kami mematuhi standar privasi dan peraturan perlindungan data yang paling ketat, dan tidak pernah membagikan informasi identitas pribadi apa pun." sambungnya.

Dia menambahkan bahwa pengembang aplikasi telah meluncurkan penyelidikan internal dan sedang meninjau kebijakan tata kelola datanya untuk mengonfirmasi bahwa semua data pengguna ditangani dengan benar.

Vice telah melaporkan bahwa militer AS membeli data Muslim Pro melalui broker data pihak ketiga yang disebut X-Mode. Pialang data mengumpulkan data atau membelinya dari perusahaan lain.

Data yang dilaporkan dibeli adalah informasi lokasi serta nama jaringan Wi-Fi yang terhubung dengan pengguna, stempel waktu, dan informasi tentang ponsel tempat aplikasi diinstal.

Baca Juga: New Rolls-Royce Ghost Debut di Singapura, Ini Spesifikasinya

Zahariah mengatakan bahwa Muslim Pro mulai bekerja sama dengan X-Mode empat minggu lalu, tetapi sejak itu menghentikan kerja sama apa pun dengan perusahaan dan mitra data lainnya. Ia tidak mengungkapkan apa sebenarnya X-Mode yang bekerja dengan Bitsmedia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI