Suara.com - Dua orang saksi telah memberikan keterangan dalam sidang perkara gratifikasi kepengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) atas terdakwa Pinangki Sirna Malasari, Rabu (18/11/2020). Keduanya adalah Sugiarto selaku mantan sopir dan ajudan Pinangki dan Benny Sastrawan selaku mantan anak buah AKBP Yogi Yusuf Napitupulu, suami Pinangki.
Terkait keterangan yang disampaikan kedua saksi, kuasa hukum Pinangki Aldres Napitupulu mengatakan kedu saksi hanya berkutat pada pengeluaran Pinangki.
Aldres mengklaim pengeluaran Pinangki tidak seperti apa yang ada dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sebab, dalam dakwaan disebutkan jika pengeluaran kliennya tiba-tiba besar setelah mengenal terdakwa Djoko Tjandra.
"Dari dulu sudah ada. Setidaknya tadi penuntut umum sendiri bawa barang bukti dari 2017 sudah ada pengeluaran seperti itu setiap bulannya rutin," ujar Aldres di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2020).
Aldres menampik jika uang Pinangki dalam rentan November 2019 hingga tahun 2020 berasal dari Djoko Tjandra. Menurutnya, sejak dulu Pinangki mempunyai uang dan tidak ada peningkatan pengeluaran.
"Dari dulu memang sudah ada uang dan sudah seperti itu pengeluarannya. Tidak ada peningkatan pengeluaran," kata dia.
Terkait pembelian mobil, Aldres juga menampik jika kliennya membelinya menggunakan uang dari Djoko Tjandra. Sebab, kata dia, Pinangki sama sekali tidak pernah menerima uang dari eks buronan kasus cassie Bank Bali tersebut.
"Jadi bukan uang dari Djoko Tjandra. Karena ibu Pinangki sama sekali tidak pernah terima uang dari Djoko Tjandra," beber Aldres.
Lebih lanjut, Aldres juga membantah pernyataan saksi terkait penukaran valuta asing (valas). Dia menyebut, pihak bank maupun money changer tidak pernah meminta nama yang membawa uang ke tempat tersebut.
Baca Juga: Bawa Koper, Eks Ajudan Ngaku Sering Antar Terdakwa Pinangki ke Bandara
"Jadi seperti di bank itu ada nama penyetor. Rekeningnya tetap rekening Bu Pinangki. Tidak pernah pinjam-pinjam rekening orang lain," tutupnya.