Jangkauan Air Minum di DKI Masih Kurang, PAM Jaya Mau Tambah Cakupan

Kamis, 24 Desember 2020 | 11:16 WIB
Jangkauan Air Minum di DKI Masih Kurang, PAM Jaya Mau Tambah Cakupan
PAM Jaya [Website PAM Jaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selanjutnya, PAM Jaya juga sedang menuntaskan kebocoran air atau non revenue water (NRW). Cara yang dilakukan adalah rehabilitasi dan pernaikan layanan serta distribusi perpipaan, pencegahan jaringan pipa ilegal, meter replacement, dan district metered area.

"Kita harus menurunkan NRW supaya kita bisa menambah pasokan itu sendiri yang saat ini sudah ada ada airnya tapi terbuang," jelasnya.

Lalu yang keempat adalah pihaknya masih berupaya untuk menghemat air dengan memindahkan air tanah ke dalam air minum perpipaan. Dikhawatirkan aspek lingkungan jadi menjadi terganggu ketika terjadi ekstraksi air tanah secara besar besaran.

"Inilah peran PAM Jaya untuk bisa mengkonversi dengan menyediakan air perpipaan untuk menggantikan air tanah dalam yang ada sekarang," tuturnya.

Terakhir, Bambang menjelaskan perlu ada edukasi kepada warga soal penghematan air dan pemindahan dari air tanah dalam ke air minum perpipaan yang dilayani PAM Jaya. Menurutnya masyarakat harus sadar jika suatu daerah masih memiliki air tanah dengan kualitas bagus, tapi tidak ada jaminan kualitas tersebut dapat bertahan lama.

"Makanya kita edukasi ke warga agar jadi pelanggan PAM Jaya," kata dia.

Imbas Covid-19, kemampuan fiskal DKI tengah terkontraksi dan berdampak terhadap penyertaan modal daerah (PMD) PAM Jaya. Bambang mengakui pihaknya harus mencari sumber pendanaan secara kreatif untuk bisa mencapai 100 persen layanan.

"Total investasi yang kita butuhkan kurang lebih sebesar Rp27 triliun hingga Rp28 triliun untuk bisa mencapai 100 persen cakupan layanan, targetnya di tahun 2030," pungkasnya.

Baca Juga: Tambah 1.466, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Capai 164.577 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI