Suara.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono mengundang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara podcastnya, Senin (8/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut, keduanya banyak berdialog mulai dari soal Covid-19, intoleransi hingga ladang teroris di Jawa Barat.
Sudah tidak asing apabila Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap teroris di kota-kota yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat.
Diaz pun menanyakan kepada pria yang akrab disapa Emil tersebut untuk menanggulangi penyebaran paham radikalisme di wilayahnya.
"Kalau kita menonton berita selain dari kasus intoleransi yang viral, ini kita nontonin Densus 88 nangkepin teroris di Jabar mulu, Bekasi, Bogor. Apa cara jitu Kang Emil untuk menangani terorisme ini?" tanya Diaz dalam kanal YouTube The MasBos yang dikutip Suara.com.
Emil lantas menjawab kalau terorisme itu datang dari dua kebencian yakni kemiskinan yang akut dan ideologi.
Kalau kemiskinan, seseorang bisa memahami paham terorisme lantaran dirinya merasa miskin dan menyalahkan sistem.
"Saya miskin karena kamu merebut hak saya dan kamu ini adalah golongan tertentu. Agama kamu berarti beda, mungkin agama kamu lah yang menyebabkan saya miskin, maka saya akan melawan agama kamu atau etnisitas kamu, kan, suka gitu ya," jelas Emil.
Apabila disebabkan oleh faktor ekonomi, maka Emil akan menyelesaikan masalah terorisme dengan cara ekonomi pula. Ia memiliki sejumlah program untuk mengembangkan skill wirausaha seperti one pesantren one product.
Baca Juga: Senam dan Ziarah Jadi Klaster Baru Covid-19, Ini Pesan Ridwan Kamil
Program tersebut menyasar pesantren untuk bisa mengembangkan bisnisnya sendiri. Menurutnya kini sudah ada 1.500 pesantren yang memiliki bisnis sendiri mulai dari pabrik sabun, pabrik roti, atau bahkan berjualan sayur secara online.