Tambah Lagi, Kini Lebih dari Selusin Negara Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

Selasa, 16 Maret 2021 | 10:31 WIB
Tambah Lagi, Kini Lebih dari Selusin Negara Tangguhkan Vaksin AstraZeneca
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian kesehatan mengatakan keputusan itu diambil sebagai "tindakan pencegahan" dan atas saran regulator vaksin nasional Jerman, Institut Paul Ehrlich, yang menyerukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus-kasus tersebut.

3. Italia

Badan obat-obatan Italia mengatakan pihaknya bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya dalam memblokir penggunaan vaksin AstraZeneca/Oxford.

Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari setelah regulator AIFA Italia melarang penggunaan satu batch sebagai tindakan pencegahan.

"AIFA telah memutuskan untuk memperpanjang larangan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca di seluruh Italia sebagai tindakan pencegahan dan sementara menunggu keputusan European Medicines Agency (EMA)," katanya dalam sebuah pernyataan.

4. Spanyol

Spanyol menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setidaknya selama dua minggu, menurut menteri kesehatan Spanyol.

"Kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara [penggunaan vaksin AstraZeneca] sebagai tindakan pencegahan setidaknya selama dua minggu ke depan," Menteri Kesehatan Carolina Darias mengatakan kepada wartawan.

5. Portugal

Baca Juga: Timbulkan Kerumunan, Vaksinasi Guru Pandeglang Dibubarkan

Portugal juga ikut menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Graca Freitas, kepala otoritas kesehatan DGS, mengatakan pada konferensi pers bahwa meskipun efek sampingnya "sangat parah", mereka "sangat jarang", menambahkan tidak ada kasus serupa yang dilaporkan di Portugal.

6. Slovenia

Slovenia mengatakan pihaknya menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena kekhawatiran adanya pembekuan darah.

Menteri Kesehatan Janez Poklukar mengatakan pemerintah telah mengambil keputusan untuk "memastikan tingkat keselamatan setinggi mungkin".

"Tidak ada keahlian medis yang membenarkan penghentian ini tetapi ini adalah tindakan pencegahan menunggu pendapat dari European Medicines Agency (EMA)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI