Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam menyatakan, ledakan bom yang terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi, mempunyai daya ledak tinggi atau high explosive.
"Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan," ujar Irjen Pol Merdisyam seperti dilaporkan Antara di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu.
Dia menyatakan, tim dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut.
"Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu," katanya.
14 Korban Kena Serpihan Bom
Sebanyak 14 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat ledakan yang terjadi di Gereja Katedral Makassar. Mereka kini dibawa ke beberapa rumah sakit setempat untuk ditangani secara medis.
"Total ada 14 korban artinya yang sekarang masih dalam perawatan," ujar Argo.
Argo menyebut tiga korban di antaranya di rawat di RS Stella Maris. Mereka di antaranya ialah sekuriti dan jemaat Gereja Katedral Makassar.
Baca Juga: Korban Bom Makassar Mengalami Luka Bakar, Jumlah Korban 20 Orang
"Rata-rata adalah luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Kemudian juga ada yang sekuriti ini ada juga luka di bagian perut dan kepala," bebernya.