KNKT Berhasil Unduh Percakapan Terakhir Pilot Sriwijaya Air SJ182

Selasa, 13 April 2021 | 19:32 WIB
KNKT Berhasil Unduh Percakapan Terakhir Pilot Sriwijaya Air SJ182
Kotak penyimpanan memori dari perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dibawa oleh KRI Kurau setibanya di posko pencarian di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]

Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi berhasil mengunduh data cockpit voice recorder Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Laboratorium KNKT

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, hasil unduhan itu terdapat rekaman percakapan selama 2 jam termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan. 

KNKT berhasil mengunduh seluruh 4 channel dari CVR, akan tetapi channel 4 pada CVR mengalami gangguan.

"Meskipun demikian, berdasarkan rekaman yang ada tersebut, telah menambah data penting bagi investigasi yang hasilnya nanti akan disampaikan dalam laporan akhir," ujar Soerjanto dalam keterangannya, Selasa (13/4/2021).

Tiga hari setelah terjadinya kecelakaan yaitu pada tanggal 12 Januari 2021, Flight Data Recorder telah ditemukan.

Hasil data FDR yang diolah KNKT, telah diumumkan kepada publik melalui laporan awal investigasi (preliminary report) pada tanggal 10 Februari 2021. 

Sampai berakhirnya proses pencarian para korban SJ-182 yang dipimpin Basarnas pada tanggal 22 Januari 2021, CVR belum ditemukan. Untuk itu, KNKT melanjutkan proses pencarian CVR di sekitar area ditemukannya FDR. 

Tanggal 26 Januari sampai 14 Februari 2021, KNKT bersama tim penyelam dari Pulau Pari Kepulauan Seribu melanjutkan pencarian CVR, dengan pembuatan perimeter 50 x 50 meter di bawah air.

Proses pencarian CVR juga melibatkan metode penyemprotan lumpur di sekitar penemuan FDR oleh para penyelam.

Baca Juga: Ketua KNKT Ceritakan Perjuangan Cari CVR Sriwijaya Air Hingga Hari Terakhir

Nmun, proses ini tidak mendapatkan hasil. Kendala utama dalam proses pencarian CVR ini adalah cuaca dan jarak pandang yang terbatas di bawah air. 

Tanggal 15 sampai 21 Februari 2021, tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL (Dislambair TNI AL) bergabung dalam tim penyelam. 

Proses pencarian masih menggunakan metode visual. Pencarian ini juga tidak mendapatkan hasil karena kendala cuaca dan jarak pandang di bawah air. 

Tanggal 22 Februari sampai 12 Maret 2021, tim KNKT berkoordinasi dengan PT Sriwijaya Air untuk penggunaan metode penyedotan jumpur atau trailing suction hopper dredger (TSHD) oleh kapal King Arthur 8 yang saat itu masih berada di Teluk Lamong (Pacitan) Jawa Timur. 

Sebelum pelaksanaan penyedotan lumpur, tim penyelam menyelam untuk pembersihan area dengan mengangkat puing puing pesawat.

Tanggat 25 Maret 2021, kapal TSHD King Arthur 8 sampai di peranan pulau Lancang Kepulauan Seribu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI