Kisah Bocah Ngemis Diduga Korban Eksploitasi di Bali, Penghasilan Mengejutkan

Kamis, 24 Juni 2021 | 19:34 WIB
Kisah Bocah Ngemis Diduga Korban Eksploitasi di Bali, Penghasilan Mengejutkan
Kisah Bocah Ngemis Diduga Korban Eksploitasi di Bali. (Instagram/@jeg.bali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah seorang bocah pengemis yang diduga menjadi korban eksploitasi menjadi viral. Apalagi, bocah pengemis itu bisa mendapatkan penghasilan ratusan ribu dalam sehari.

Cerita tersebut dibagikan oleh akun Instagram @jeg.bali pada Kamis (24/6/2021). Hingga berita ini dibuat, postingan ini telah mendapatkan lebih dari 2.000 tanda like.

Berdasarkan keterangan akun, anak ini setiap hari menukarkan uang di sebuah apotek di Kuta, Bali. Nominal uang yang ditukarkan sekitar Rp200 hingga Rp400 ribu setiap hari.

"Adik ini tiap hari nukar uang di Apotek Kimia Farma di Kuta Rp 200-Rp400 ribu," tulis keterangan akun ini seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (24/6/2021).

Tak hanya satu, ternyata banyak teman-teman anak itu yang ikut meminta-minta setiap hari di kawasan yang sama.

"Uang itu ia dapat dari meminta-minta di kawasan parkir Apotek kawasan Joger Kuta. Bukan cuma dia, tapi banyak teman-temannya lagi yang setiap hari meminta uang," tulis akun itu.

Kisah Bocah Ngemis Diduga Korban Eksploitasi di Bali. (Instagram/@jeg.bali)
Kisah Bocah Ngemis Diduga Korban Eksploitasi di Bali. (Instagram/@jeg.bali)

Lebih lanjut akun ini menjelaskan eksploitasi anak sebagai pengemis memang kerap terjadi. Pernah suatu ketika, admin berbicara dengan orang tua bocah yang menjadi pengemis.

"Di luar konteks kemanusiaan, eksploitasi anak untuk menjadi pengemis memang rahasia umum. Admin pernah sekali ngobrol dengan orang tua anak-anak yang jadi pengemis dan jualan tisu di Denpasar," tulis akun tersebut.

Ternyata, orang tua memang sengaja menyuruh anaknya mengemis demi mendapatkan uang lebih banyak. Orang tua pun hanya bersantai di kontrakan saat sang anak sibuk mencari nafkah.

Baca Juga: Berdoa Minta Ditunjukkan Jati Diri, Ananda Soebandono Pilih Masuk Kristen

"Orang tua mereka sengaja menyuruh anaknya agar bisa dapat lebih banyak. Orang tuanya duduk santai di kontrakan rumahnya sambil menunggu setoran," lanjut keterangan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI