Suara.com - Turki akan mengakhiri jam malam mulai 1 Juli setelah negara tersebut mencatat penurunan kasus Covid-19 secara nasional dan menjadi yang tercepat dalam program vaksinasi.
Keputusan tersebut, menyadur Hurriyet Daily Senin (28/6/2021), disampaikan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan setelah negara tersebut mencatat penurunan kasus.
Selain jam malam, Turki juga akan mencabut pembatasan perjalanan antar kota dan pembatasan transportasi umum perkotaan.
Pemerintah Turki juga mengumumkan akan kembali ke tatanan kerja normal di lembaga dan organisasi publik mulai 1 Juli.
Kegiatan musik dapat dilakukan hingga pukul 12 tengah malam, menurut keputusan pemerintah yang diambil pada rapat kabinet di ibu kota Ankara.
Pada konferensi pers setelah rapat kabinet, Erdogan juga menekankan betapa pentingnya bagi setiap orang untuk mendapatkan vaksin.
Erdogan juga mendesak masyarakat untuk tidak mengindahkan "manipulasi," katanya, mereka seharusnya mendengarkan para ilmuwan dan dokter tentang perlunya vaksinasi.
"Tujuan kami adalah membuat semua orang di negara kami yang berusia di atas 18 tahun memenuhi syarat untuk vaksinasi dalam beberapa minggu," katanya.
Erdogan juga mengungkapkan jika Turki adalah negara yang telah memberikan dosis vaksin terbesar dari populasinya selama seminggu terakhir.
Baca Juga: Update 28 Juni: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 20.694, Kasus Aktif 218.476 Orang
"Sampai hari ini, jumlah dosis vaksin yang kami berikan mendekati 43 juta," katanya, seraya menambahkan bahwa dia ingin memastikan bahwa Turki adalah salah satu negara pertama yang mengatasi krisis pandemi dengan kerugian paling kecil.