CEK FAKTA: Benarkah Semua Orang yang Sudah Vaksin Covid-19 Akan Mati dalam 2 Tahun?

Rabu, 21 Juli 2021 | 13:34 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Semua Orang yang Sudah Vaksin Covid-19 Akan Mati dalam 2 Tahun?
CEK FAKTA Semua Orang Yang Sudah Vaksin Akan Mati dalam 2 Tahun. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
CEK FAKTA Semua Orang Yang Sudah Vaksin Akan Mati dalam 2 Tahun. (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Semua Orang Yang Sudah Vaksin Akan Mati dalam 2 Tahun. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, tidak ada pernyataan dari ahli virologi dan peraih hadiah Nobel bidang Kedokteran dan Fisiologi asal Prancis, Luc Montagnier dalam berita yang dilampirkan pada pesan WhatsApp itu.

Secondly, Montagnier did not say that everyone who received experimental COVID-19 vaccines would 'all die' within two years. This quote was falsely attributed to him in a fake news meme that has been widely distributed.

“Kedua, Mogtagnier tidak mengatakan bahwa setiap orang yang menerima vaksin eksperimental Covid-19 akan 'mati semuanya' dalam dua tahun. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dengannya dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas,” ungkap Celeste McGovern, penulis berita yang terbit pada 19 Mei 2021 itu.

Dalam berita tersebut, Montagnier menyatakan vaksinasi massal melawan Covid-19 dapat menyebabkan terciptanya varian virus berbahaya yang mendorong kepada kematian.

Namun, pernyataan tersebut telah dibantah oleh seorang profesor biokimia yang memimpin upaya pengurutan varian SARS CoV-2 di West Virginia, AS bernama Peter Stoilov, PhD.

Mengutip dari healthline, Stoilov menyatakan bahwa mutasi yang menentukan menentukan varian SARS-CoV-2 saat ini muncul sebelum vaksin dibuat atau tersedia secara luas.

“Kami tidak melihat apa-apa tentang itu. Faktanya, kami melihat yang sebaliknya. Di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi tinggi, jumlah kasus dan kematian menurun; keragaman virus terbatas pada beberapa (satu sampai tiga) varian; dan, sejauh ini, tidak ada varian baru yang muncul di antara populasi yang divaksinasi,” ujar Stoilov dalam artikel berjudul “No, COVID-19 Vaccines Do Not Cause New Coronavirus Variants” pada (2/6/2021).

Baca Juga: Percepat Pembelajaran Tatap Muka, Anak Perlu Dapat Vaksin Covid-19

Sebagai tambahan, informasi palsu terkait vaksinasi memunculkan varian baru Covid-19 telah dibahas pada artikel Turn Back Hoax berjudul “[SALAH] Vaksinasi Sebabkan Varian Baru COVID-19” yang terbit pada 16 Juni 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI