Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19: Pemerintah Gagal, Pelajar dan Mahasiswa Jadi Korban

Rabu, 04 Agustus 2021 | 11:41 WIB
Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19: Pemerintah Gagal, Pelajar dan Mahasiswa Jadi Korban
Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19: Pemerintah Gagal, Pelajar dan Mahasiswa jadi Korban. Ilustrasi belajar daring. [Ist]

Dunia pendidikan kita, kata Dimas, justru diperparah lantaran mahasiswa tetap diwajibkan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) meski kegiatan belajar dan mengajar masih berlangsung secara online. Jangankan digratiskan, diringankan saja tidak. 

Padahal, mayoritas fasilitas di kampus maupun sekolah tidak digunakan. Akes bagi mahasiwa untuk menggunakan fasilitas tersebut ditutup dengan dalih Covid-19.

"Tetapi tetap diperas dengan biaya yang tinggi," ungkap Dimas.

Dimas memandang, pemerintah melalui kampus menggunakan periode pandemi ini untuk memperbesar komersialisasi pendidikan. Sementara itu, nasib mahasiswa dibiarkan untuk berjuang sendiri di rumah, tidak ada jaminan kehidupan, seperti pangan, gizi, dan kesehatan bagi mahasiswa.

Ibarat kata, dunia pendidikan di Tanah Air telah dimasukan ke keranjang sampah, bukan mendorong intensifikasi riset, kajian, dan penelitian untuk mempercepat penanganan Covid-19.

"Namun pemerintah justru puas dan bangga karena berhasil menjadi salah satu negara pembeli alat Kesehatan, obat-obatan dan vaksin. Ratusan juta dosis vaksin sedang bertahap masuk ke Indonesia yang semuanya bergantung dari perdagangan internasional dan sangat menguntungkan imperialis," imbuh Dimas.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI