Untuk sampling yang diuji juga, menurut Zarlina, BPOM itu melakukannya secara nasional. Itu bisa dilakukan dengan cepat oleh semua Balai Besar POM di berbagai daerah di Indonesia dan masing-masing juga memiliki lab sendiri untuk menguji migrasi BPA dari sampling kemasan air minum galon guna ulang.
"BPOM ada hitungan sampling untuk pengambilan contoh produk yang beredar di pasaran, termasuk sampling langsung dari industri yang memproduksi air minum galon guna ulang. Data sampling BPOM itu sangat lengkap. Nanti dari sample -sample yang sudah di-sampling itu yang mereka uji," tuturnya.
Untuk pengujiannya sendiri, kata Zarlina, produk merek A misalnya, untuk dipastikan bahwa memang betul migrasi BPA-nya itu di bawah standar pengukurannya, minimal harus dilakukan 3 kali pengulangan. Untuk memastikan hasil uji sebelumnya, metodenya juga perlu diverifikasi sudah benar atau tidak.
"Untuk memastikan hasil ujinya benar dan akurat, minimal 7 sample yang diuji. Setelah uji juga perlu dihitung recovery-nya berapa. Jadi untuk memastikan itu benar-benar sesuai dengan hasilnya tidak main-main, itu sangat serius," ungkapnya.