Suara.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan jika Amerika Serikat mengalami kekalahan di Afghanistan dan menjadi peluang terwujudnya perdamaian abadi di negara itu.
Menyadur Al Jazeera Selasa (17/8/2021), Ebrahim mengatakan bahwa Iran mendorong semua kelompok di Afghanistan untuk bersatu.
Melalui menteri luar negeri Mohammad Javad Zarif, Presiden Raisi mengatakan bahwa Iran akan menjadi tetangga dan siap menjalin persaudaraan dengan Afghanistan.
"Republik Islam Iran percaya bahwa pemerintahan yang sesuai kehendak warga Afghanistan yang dirugikan selalu menciptakan keamanan dan stabilitas," katanya.
"Sambil memantau perkembangan di negara itu, Iran berkomitmen untuk menjalin hubungan bertetangga." sambungnya.
Pada hari Minggu, menteri luar negeri Iran memberikan reaksi pertamanya ketika Taliban berhasil menguasai Afghanistan dan menyambut baik pembentukan dewan koordinasi.
"Kami berharap itu dapat mengarah pada dialog dan transisi damai di Afghanistan," kata Zarif dalam sebuah tweet.
Zarif juga menegaskan bahwa kekerasan, perang, dan pendudukan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Kementerian luar negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Zarif menekankan perlunya mencegah kekerasan dan perang.
Baca Juga: Sebut Ghani Jadi Rezim, Rusia Buka Opsi Hubungan Diplomasi Dengan Taliban
Dia juga menyebut pemindahan warga Afghanistan ke negara-negara tetangga sebagai salah satu aspek paling penting dan mendesak.