Bertahan demi kemanusiaan
SATU-satunya hal yang mampu membuat nakes bertahan di tengah tekanan atas-bawah-kiri-kanan ini adalah nilai kemanusiaan dan kesabaran.
"Yang mendorong kami untuk tetap bertahan cuma satu, para nakes ini percaya, ketika mereka diizinkan jadi nakes kita semua itu adalah sebuah jalan hidup yang digariskan Tuhan, jadi kita ini bukan berhadapan dengan manusia yang menggencet kita gak karuan itu, tapi kita berhadapan dengan Tuhan, ketika saya melakukan itu saya bersyukur saya masih sehat sampai hari ini," ucap dokter Maha.
Pemerintah dan masyarakat seharusnya bersyukur masih mempunyai tanaga kesehatan yang masih mau bekerja dalam kondisi seperti ini.
"Dokter di luar negeri itu tidak ada duit ya gak mau. Nakes Iindonesia itu apik-apike (sebagus-bagusnya) nakes di dunia, orangnya dibayar murah mau, taruhan nyawa mau, gak dibayar ya mau, gaji disunat ya mau, kami ini orang yang banyak bersyukur," tuturnya.
Belum merdeka
DOKTER Maha yang kini bertugas di Litbangkes Kemenkes RI pun menegaskan, nakes belum merdeka.
Sebab, mereka belum terlindungi oleh negara, dan diperparah oleh stigma dari masyarakat yang menekan mereka.
"Nakes ini belum merdeka, kita butuh kemerdekaan itu, ingat kemerdekaan Indonesia itu dicetuskan oleh dokter-dokter, Budi Utomo itu dokter. Nakes bukannya mau jadi warga eksklusif, tapi kami butuh perlindungan nakes."
Baca Juga: Waspada, Dokter Bilang COVID-19 Bisa Bikin Otak Lemot Loh!
"Biarlah kemerdekaan tahun ini memberi arti kepada kami nakes ini merdeka untuk hidup berkarier dan selamat di negara ini dalam kondisi saat ini, harapan nakes ini sederhana, tidak ada yang pengen gaji Rp 100 juta, kami hanya ingin melayani, selamat, dan juga sehat," kata dokter Maha jelang HUT Ke-76 Republik Indonesia.