'Kalian Punya Arloji, Kami Punya Waktu', Taliban yang Baik dan yang Buruk

Reza GunadhaABC Suara.Com
Rabu, 18 Agustus 2021 | 14:26 WIB
'Kalian Punya Arloji, Kami Punya Waktu', Taliban yang Baik dan yang Buruk
Salah satu militan Taliban di Afghanistan [foto: Antara]

Tentu saja, dengan cepat menjadi kekuatan penguasa yang brutal, kejam, membunuh lawan, memerintahkan wanita tinggal di rumah, melarang musik dan melakukan hukuman publik.

Kelompok ini memberi perlindungan bagi kelompok-kelompok Islam seperti Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden yang kemudian merencanakan serangan teror 11 September di Amerika Serikat.

Setelah digulingkan oleh pasukan AS melalui invasi pada tahun 2001, Taliban tetap bertahan, bahkan menjadi "pemerintah bayangan", dan memainkan permainan panjang perang yang berlarut-larut.

Ada unsur etno-nasionalisme di kalangan Taliban. Itu muncul dari mayoritas etnis Pashtun yang dominan.

Identitas etnis dan keyakinan agama membentuk inti identitas Taliban. Kode sosial Pashtun, kata Mayjen Ehsan, dikombinasikan dengan jihad membentuk "ideologi perang yang tangguh".

Ketika Taliban mengambil alih kekuasaan, mereka mengeksekusi ratusan etnis minoritas lainnya. Hal yang sama harus ditakuti sekarang.

Kembalinya Taliban tidak mengejutkan

Taliban bukan organisasi teror transnasional seperti Al Qaeda atau ISIS. Mereka berusaha untuk memerintah di Afghanistan.

Namun mereka memisahkan diri dari kelompok nasionalis Pashtun sekuler lainnya.

Taliban bersekutu dengan kelompok-kelompok Islamis global lainnya yang berusaha untuk mendirikan kesatuan kolektif umat Islam yang terikat oleh iman bukan oleh bendera nasional.

Baca Juga: Penemuan Beberapa Mayat Dalam Ruang Roda Pesawat AS yang Terbang dari Kabul

Dikhawatirkan kembalinya kekuatan Taliban akan kembali memberikan perlindungan kepada kelompok lain termasuk Al Qaeda dan ISIS.

Tidak ada hal yang mengejutkan dalam kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan sekarang. 

Kepergian pasukan asing selalu menjadi pintu terbuka. Pemerintah dan militer Afganistan, meski pun telah mendapatkan pelatihan dan dana puluhan miliar dolar – hanya menjadi hambatan kecil bagi Taliban.

Taliban telah bertahan, membangun kembali kekuatan, tetap eksis meski tokoh-tokoh utamanya terbunuh.

Mereka mempertahankan basis di Pakistan dan mendapatkan dukungan dari dalam militer dan intelijen Pakistan - meski pun hal ini dibantah.

Lalu apa batas antara "Taliban yang baik" dan "Taliban yang buruk" sekarang?

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI