Suara.com - Ketua Fraksi Golkar di DPRD Jakarta, Basri Baco, mengkritisi usulan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan yang diajukan 28 anggota fraksi PDI-P dan 5 anggota fraksi PSI.
Basri menyebut keputusan yang diambil para anggota dewan itu sebagai lelucon hingga kurang kerjaan.
“Biasa saja. Lucu-lucuan saja sih itu,” kata Basri kepada wartawan di Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2021).
Meski dmeikian, Basri menilai usulan interpelasi merupakan hak para anggota dewan, namun menurutnya kewajiban sebagai perwakilan rakyat seharusnya lebih diutamakan.
“Kalau Golkar begini, kalau ada kewajiban dan hak, maka yang harus didahulukan adalah kewajiban. Interpelasi itu hak, sementara kewajiban dewan itu masih banyak yang tertunda,” tegas Basri.
“Contoh hari ini rapat pimpinan gabungan, dari pagi jam 10 sampai sekarang belum mulai-mulai. Itu kan kewajiban kita, tapi teman-teman malah sibuk urusan interpelasi,” sambungnya.
Dia pun lantas mempertanyakan keputusan dari interpelasi. Meskipun diakuinya tetap menentang rencana Anies Baswedan untuk menggelar Formula E pada 2022 nanti.
“Apa enggak ada cara lain? Apa kurang kerjaan? Apa semua kewajiban dewan sudah terlaksana? Kalau interpelasi berapa lama selesainya? Apalagi rakyat lagi menunggu-nunggu, kalau Golkar lihatnya begitu,” kata Basri.
Sebelumnya sebanyak 33 anggota DPRD DKI Jakarta yang terdiri dari 28 anggota fraksi PDIP dan 5 anggota fraksi PSI resmi mengajukan hak interpelasi terhadap Anies.
Baca Juga: Mau Buka Sekolah Tatap Muka, Legislator PKS ke Anies: Tidak Perlu Tergesa-gesa
Salah satu Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Rasyidi yang turut membubuhkan tandatangan mengatakan hak interpelasi mereka ajukan untuk membatalkan penyelenggaraan Formula E yang direncanakan digelar pada Juni 2021.