Kemudian sebanyak 21 orang sejak 2016 dihukum bersalah. Padahal mereka tengah memperjuangkan usahanya sendiri dengan melakukan perusakan lingkungan hidup.
"Mereka melaporkan pidana tersebut selain untuk memperjuangkan usaha agar mental dan semangat dari masyarakat menurun dan meneruskan pencemaran lingkungan hidup," tuturnya.