Suara.com - Upik Hartanti hanya bisa berusaha berlapang dada, menerima anak pertamanya Rezkil Khairil menjadi salah satu korban meninggal akibat kebakaran yang terjadi di Lembaga Kemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu (8/9/2021) Rabu dini hari kemarin.
Raut wajah yang kelelahan dan mata yang sembab, Upik bercerita, pada Selasa (7/9) malam, sesaat sebelum peristiwa naas itu terjadi, suaminya, Nursin sempat bermimpi tentang anaknya menghilang.
“Saya enggak ada (firasat), kalau bapaknya (suami Upik) ada mimpi anak hilang, anak saya hilang,” kata Upik dengan suara serak menahan tangis di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Kamis (9/9/2021).
“Itu mimpi bapaknya. Tapi dia enggak ngomong, baru kemarin pas ke sini dia ngomong,” sambung Upik menceritakan mimpi suaminya itu.

Anaknya Rezkil Khairil merupakan salah satu warga binaan Lapas Tangerang, dia divonis penjara lima tahun enam bulan karena kasus narkoba.
Mimpi itu seolah menjadi pertanda, pasca kejadian itu suaminya mendapat panggilan telepon, anaknya dikabarkan meninggal dunia.
Hati Upik hancur sehancur-hancurnya, mimpi membuka rumah makan Padang untuk Rezkil seusai bebas pupus sudah. Di tak menyangka anaknya telah tiada.
Padahal, sebelum itu dia baru saja berkomunikasi lewat panggilan telepon video, menanyakan kondisi buah hatinya. Kata Upik kondisi anaknya baik-baik saja.
“Dia minta uang jajan, ya sudah nanti Ibu kirim,” ucapnya mengingat pembicaraan terakhirnya dengan anak sulungnya itu.
Baca Juga: PENTING! Berkaca Pada Insiden Lapas Tangerang, Begini Cara Evakuasi Saat Terjadi Kebakaran
Upik lanjut bercerita terakhir kali bertemu dengan anaknya, sebelum pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Pertemuan itu benar-benar menjadi yang terakhir, kekinian Rezkil telah tiada kembali kepada Sang Pencipta.
Hanya satu keinginan Upik saat ini, berharap anak-anak segera teridentifikasi, untuk dimakamkan.
“Inginnya biar cepat prosesnya cepat selesai. Biar anak saya tenang. Di rumah sudah mulai tahlilan, sudah banyak keluarga yang datang,” kata Upik dengan raut wajah yang sendu.
Kepada negara dia hanya berharap agar peristiwa ini diusut setuntas-tuntasnya. Bila ada kesengajaan, harus ada pihak yang bertanggung jawab.
Sejak kemarin, keluarga napi korban tewas dalam kebakaran di Lapas Klas I Tangerang berdatangan ke RS Polri. Mereka datang untuk memberikan data korban tewas di posko Antremortem.