IDI dan Kemenkes Mengecam
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengecam penyerangan terhadap nakes hingga meninggal dunia oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021).
Selain melakukan kekerasan terhadap nakes, KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo juga membakar fasilitas umum, mulai dari puskesmas, sekolah, pasar, kantor Bank Papua hingga perumahan guru dan tenaga medis.
Seorang suster atas nama suster Gabriela Meilan (22) gugur dalam serangan KKB tersebut, ia kabur ke jurang hingga nyawanya tak terselamatkan.
"Ini sangat memprihatinkan, kita sebagai nakes dalam pengabdian, ini tidak diinginkan oleh siapa pun, dengan kondisi begini masyarakat akan dirugikan," Ketua IDI Wilayah Papua Dr Donal Willem S Aronggear, Jumat (17/9/2021).

IDI menegaskan dalam situasi konflik, nakes seharusnya tidak menjadi target kekerasan dan dilindungi berdasarkan Resolusi PBB dan UU HAM dan UU Penanggulangan Bencana.
"Di mana pun, namanya pengabdian khususnya tenaga kesehatan itu dilindungi, kita belum selesai dengan pandemi, sudah banyak nakes gugur oleh pandemi, dalam konflik tidak boleh menyerang nakes, perlindungan harus maksimal, tidak mungkin nakes masuk ke daerah itu kalau tidak ada jaminan," tegasnya.
IDI juga telah bersurat kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk memberikan perlindungan lebih kepada tenaga kesehatan di Papua. Khususnya yang berada di wilayah konflik agar memberikan perlindungan lebih.
"Jangan terulang lagi, kami berharap hargailah tenaga kesehatan ini yang telah memberikan pelayanan kepada masyarakat kita," ucap Dr Donal.
Baca Juga: Amnesty International Minta Jokowi Evaluasi Pendekatan Militer di Papua
Kementerian kesehatan pun mengecam penyerangan tersebut. Kemenkes menegaskan dalam situasi konflik, nakes seharusnya tidak menjadi target kekerasan dan dilindungi berdasarkan Resolusi PBB dan UU HAM dan UU Penanggulangan Bencana.